Sabtu, 10 Oktober 2015

Sikapi dengan bijak biaya pendidikan yang selalu Naik 20% setiap tahunnya

Persiapkan Sejak Dini !


Semua pakar perencanaan keuangan sering bilang bahwa pendidikan merupakan investasi terpenting dalam hidup setiap orang. Masalahnya, ongkos pendidikan semakin melangit dari tahu ke  tahun. Menurut hitungan para perencana keuangan, biaya pendidikan di negeri ini rata-rata meningkat sekitar 15%–20% per tahun. Angka ini lebih dari dua kali lipat rata-rata kenaikan inflasi. Makanya, merencanakan biaya pendidikan anak sejak dini merupakan hal penting kalau tak ingin terseok seok saat harus membayar. Sebagai orangtua yang Bijak, sepantasnyalah orang tua merencanakan dengan matang biaya sekolah anak, apa saja yang perlu orang tua persiapkan ?
Pertama, tentukan target kebutuhan dana pendidikan. Menurut Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting, sejak anak lahir ke dunia, orangtua pasti sudah bisa memperkirakan pada usia berapa si anak akan masuk TK, SD, SMP, dan perguruan tinggi.

Setelah menentukan target kebutuhan dana, langkah kedua adalah memastikan cara mencapai target tersebut. Banyak pilihan yang bisa dilakukan. Menurut perencana keuangan Safir Senduk, salah satu cara menyiapkan dana pendidikan anak adalah lewat investasi aset seperti tanah. Namun, investasi ini hanya cocok untuk jangka panjang. “Kelemahan lain, tanah tidak selalu mudah untuk dijual kembali,” papar dia. Untuk kebutuhan dalam jangka pendek, Safir menyarankan Anda berinvestasi secara bertahap. Misalnya, lewat Asuransi yang menyediakan produk TABUNGAN PENDIDIKAN.

Ada beberapa keunggulan poduk tabungan pendidikan ini. Selain suku bunga yang umumnya lebih tinggi daripada tabungan biasa, produk ini juga memiliki fasilitas asuransi jiwa. Dengan begitu, kalau orangtua kehilangan penghasilan karena kematian, kecelakaan, atau sakit parah, dana pendidikan anak sudah terproteksi. “Ini salah satu keunggulan tabungan pendidikan,” kata Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Lamira S. Parwedi. Eko menyarankan orangtua menyisihkan 20% dari pendapatan setiap bulan untuk investasi pada asuransi di tabungan pendidikan. Setidaknya, produk investasi tersebut bisa memberikan imbal hasil minimal sama dengan kenaikan biaya sekolah anak per tahunnya.
  

Selamat mempersiapkan masa depan buah hati anda !!!